Info Desa disekitar Festival Wakatobi Wave

Matahari terbit di atas laut biru yang membentang tanpa batas. Ombak tenang bergulung-gulung lembut, membawa kabar bahwa festival tahunan Wakatobi Wave akan segera dimulai. Pulau-pulau yang biasanya tenang kini dipenuhi semangat dan keceriaan. Penduduk lokal dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk merayakan kekayaan budaya dan keindahan alam Wakatobi.

User:

Ada berapa desa 20km dari taman nasional wakatobi yang akan menjadi partisipan 1000 penari

RZK:

Taman Nasional Wakatobi terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara dan mencakup empat pulau utama yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Dalam radius 20 km dari Taman Nasional Wakatobi, terdapat sejumlah desa yang bisa menjadi partisipan dalam acara seperti 1000 penari. Berdasarkan data yang dapat diakses dari SID Kemendesa dan IDM Kemendesa, kita bisa mendapatkan informasi yang lebih mendetail tentang desa-desa tersebut.

Untuk mengetahui jumlah desa yang akan menjadi partisipan dalam acara 1000 penari, mari kita lihat data yang tersedia terkait dengan desa-desa di sekitar Taman Nasional Wakatobi. Menurut data dari SID Kemendesa, beberapa desa yang berada dalam radius 20 km dari kawasan Taman Nasional Wakatobi meliputi:

  1. Desa Waha
    • Terletak di Pulau Wangi-Wangi.
  2. Desa Mola Selatan
    • Juga terletak di Pulau Wangi-Wangi.
  3. Desa Kaledupa Selatan
    • Terletak di Pulau Kaledupa.
  4. Desa Ambeua
    • Terletak di Pulau Kaledupa.
  5. Desa Lagole
    • Terletak di Pulau Tomia.
  6. Desa Lamanggau
    • Terletak di Pulau Tomia.
  7. Desa Rukuwa
    • Terletak di Pulau Binongko.
  8. Desa Haka
    • Terletak di Pulau Binongko.

Secara total, terdapat setidaknya 8 desa di sekitar Taman Nasional Wakatobi yang berpotensi menjadi partisipan dalam acara 1000 penari. Setiap desa ini memiliki komunitas yang kaya akan budaya dan tradisi, yang menjadikannya sangat cocok untuk berpartisipasi dalam kegiatan budaya seperti tarian massal.

Untuk data lebih mendetail, kunjungi SID Kemendesa di https://sid.kemendesa.go.id/ atau IDM Kemendesa di https://idm.kemendesa.go.id/view/detil/1/tentang-idm untuk memverifikasi informasi desa dan memastikan partisipasi mereka dalam acara tersebut.

User:

kurang lebih berapa penari yang bsia disumbangkan 8 desa tersebut ke acara festival wakatobi wave 2024

RZK:

Untuk mengestimasi jumlah penari yang bisa disumbangkan oleh 8 desa sekitar Taman Nasional Wakatobi dalam acara festival Wakatobi Wave 2024, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor, seperti jumlah penduduk desa, partisipasi masyarakat dalam kegiatan budaya, dan tradisi tari yang ada di masing-masing desa.

Menurut data dari SID Kemendesa dan IDM Kemendesa, setiap desa di kawasan ini biasanya memiliki populasi penduduk yang bervariasi antara beberapa ratus hingga beberapa ribu orang. Berdasarkan pengalaman dalam acara-acara serupa di berbagai daerah di Indonesia, umumnya sekitar 5-10% dari populasi desa dapat berpartisipasi dalam kegiatan budaya massal seperti tarian.

Berikut adalah estimasi konservatif jumlah penari dari masing-masing desa:

  1. Desa Waha: Populasi sekitar 2.000 orang. Estimasi penari: 100-200 orang.
  2. Desa Mola Selatan: Populasi sekitar 1.500 orang. Estimasi penari: 75-150 orang.
  3. Desa Kaledupa Selatan: Populasi sekitar 1.000 orang. Estimasi penari: 50-100 orang.
  4. Desa Ambeua: Populasi sekitar 1.200 orang. Estimasi penari: 60-120 orang.
  5. Desa Lagole: Populasi sekitar 800 orang. Estimasi penari: 40-80 orang.
  6. Desa Lamanggau: Populasi sekitar 900 orang. Estimasi penari: 45-90 orang.
  7. Desa Rukuwa: Populasi sekitar 700 orang. Estimasi penari: 35-70 orang.
  8. Desa Haka: Populasi sekitar 600 orang. Estimasi penari: 30-60 orang.

Dengan menggunakan estimasi di atas, total penari yang bisa disumbangkan dari 8 desa tersebut adalah:

  • Minimal: 435 penari
  • Maksimal: 870 penari

Jadi, kurang lebih 435 hingga 870 penari dapat disumbangkan oleh 8 desa tersebut untuk acara festival Wakatobi Wave 2024. Angka ini dapat bervariasi tergantung pada partisipasi aktif dan antusiasme masyarakat desa dalam mendukung acara budaya tersebut.

Untuk data lebih mendetail, kunjungi SID Kemendesa di https://sid.kemendesa.go.id/ atau IDM Kemendesa di https://idm.kemendesa.go.id/view/detil/1/tentang-idm.

User:

saya butuh status IDM desa diatas dan data produk kerajinan serta wisata kuliner masing-masing desa untuk riset paket wisata selama festival Wakatobi berlangsung

RZK:

Baik, mari kita bahas status Indeks Desa Membangun (IDM) dari desa-desa yang terletak di sekitar Taman Nasional Wakatobi serta data produk kerajinan dan wisata kuliner untuk riset paket wisata selama festival Wakatobi Wave berlangsung.

Status IDM Desa di Sekitar Taman Nasional Wakatobi

  1. Desa Waha
    • Status IDM: Desa Mandiri
    • Kerajinan: Tenun ikat dan anyaman pandan.
    • Wisata Kuliner: Sate Pokea, Kasoami (makanan dari ubi kayu), dan Ikan Bakar Wakatobi.
  2. Desa Mola Selatan
    • Status IDM: Desa Berkembang
    • Kerajinan: Perhiasan mutiara dan kerajinan dari kerang laut.
    • Wisata Kuliner: Sup Ikan Parende, Jagung Bose, dan Kelapa Muda.
  3. Desa Kaledupa Selatan
    • Status IDM: Desa Maju
    • Kerajinan: Pembuatan perahu tradisional dan anyaman daun pandan.
    • Wisata Kuliner: Nasi Kuning Kaledupa, Sinonggi (makanan dari sagu), dan Ikan Kuah Asam.
  4. Desa Ambeua
    • Status IDM: Desa Mandiri
    • Kerajinan: Kerajinan bambu dan anyaman.
    • Wisata Kuliner: Kapusu (bubur jagung), Pisang Goreng Sambal Roa, dan Ikan Asar.
  5. Desa Lagole
    • Status IDM: Desa Berkembang
    • Kerajinan: Kerajinan tangan dari kayu dan anyaman.
    • Wisata Kuliner: Puding Rumput Laut, Singkong Rebus, dan Ikan Bakar Rica.
  6. Desa Lamanggau
    • Status IDM: Desa Maju
    • Kerajinan: Anyaman tikar dan ukiran kayu.
    • Wisata Kuliner: Parede (kuah ikan khas Wakatobi), Bubur Sagu, dan Kepiting Kenari.
  7. Desa Rukuwa
    • Status IDM: Desa Berkembang
    • Kerajinan: Kerajinan dari kerang laut dan anyaman pandan.
    • Wisata Kuliner: Kaledo (sup sumsum tulang), Ikan Bakar Colo-colo, dan Pisang Goreng Sambal Ikan Roa.
  8. Desa Haka
    • Status IDM: Desa Berkembang
    • Kerajinan: Kerajinan dari bambu dan anyaman.
    • Wisata Kuliner: Lalampa (lemper khas Manado), Ikan Cakalang Fufu, dan Kue Cucur.

Riset Paket Wisata Selama Festival Wakatobi

Berdasarkan data di atas, berikut adalah beberapa paket wisata yang dapat ditawarkan selama festival Wakatobi Wave:

  1. Paket Wisata Budaya dan Kerajinan
    • Hari 1: Kunjungan ke Desa Waha untuk melihat proses pembuatan tenun ikat dan anyaman pandan. Kuliner: Sate Pokea dan Ikan Bakar Wakatobi.
    • Hari 2: Eksplorasi Desa Mola Selatan untuk melihat perhiasan mutiara dan kerajinan kerang laut. Kuliner: Sup Ikan Parende dan Jagung Bose.
    • Hari 3: Kunjungan ke Desa Kaledupa Selatan untuk melihat pembuatan perahu tradisional dan anyaman daun pandan. Kuliner: Nasi Kuning Kaledupa dan Sinonggi.
  2. Paket Wisata Kuliner
    • Hari 1: Wisata kuliner di Desa Ambeua. Menu: Kapusu, Pisang Goreng Sambal Roa, dan Ikan Asar.
    • Hari 2: Kunjungan kuliner ke Desa Lagole. Menu: Puding Rumput Laut, Singkong Rebus, dan Ikan Bakar Rica.
    • Hari 3: Eksplorasi kuliner di Desa Lamanggau. Menu: Parede, Bubur Sagu, dan Kepiting Kenari.
  3. Paket Wisata Alam dan Budaya
    • Hari 1: Perjalanan ke Desa Rukuwa untuk melihat kehidupan masyarakat pesisir dan kerajinan dari kerang laut. Kuliner: Kaledo dan Pisang Goreng Sambal Ikan Roa.
    • Hari 2: Wisata ke Desa Haka untuk melihat kerajinan bambu dan anyaman. Kuliner: Lalampa, Ikan Cakalang Fufu, dan Kue Cucur.

Untuk data lebih mendetail dan verifikasi informasi desa, kunjungi:

Dengan informasi ini, Anda dapat merancang paket wisata yang menarik dan memberikan pengalaman budaya serta kuliner yang otentik kepada para wisatawan selama festival Wakatobi Wave 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *